NASAB NABI MUHAMMAD
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin ‘Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadlr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudlar bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnan bin Udad bin Muqawwam bin Nahur bin Tayrah bin Ya’rub bin Yasyjub bin Nabit bin Nabi Isma’il bin Nabi Ibrahim bin Azar [1] bin Tarikh bin Nahur bin Arghuwa bin Sarah bin Falah bin ‘Abir bin Syalikh bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh bin Lamak bin Mutusyalakh bin Akhnukh bin Yard bin Mahlayil bin Qainan bin Anuwasy bin Syiits bin Nabi Adam. [2]
Ibunda Nabi Muhammad SAW bernama Aminah binti Wahb bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadlr.
Rasulullah lahir pada hari senin 12 Rabi’ul Awwal di Kota Makkah Al-Mukarramah pada tahun Gajah. Menerima wahyu pertama kali dari Allah Subhanahu wa Ta’alaa ketika berumur 40 tahun dan wafat di Madinah Al Munawwarah ketika berumur 63 tahun.
YANG MENYUSUI NABI MUHAMMAD
Ada beberapa orang yang pernah menyusui Nabi yakni :
- Ibunda beliau yakni Sayyidah Aminah binti Wahab.
- Tsuwaibah Al-Aslamiyyah. Ia adalah budak Abu Lahab yang memperoleh kebebasan ketika Abu Lahab merasa sangat gembira dengan kelahiran Nabi Muhammad (Maulid Nabi).
- Halimatus Sa’diyyah (Halimah binti Abi Dzuiab). Saudara sesusuan Nabi dari Halimah yakni Abdullah bin Al-Harits, Unaisah binti Al-Harits, Hudzafah binti Al-Harits (Asy-Syaima’)
Terdapat juga yang diperselisihkan oleh ulama, misalnya :
- Ummu Ayman. Sebagian ulama menyebutkan bahwa ia pernah menyusui Nabi, namun yang masyhur ia termasuk orang yang merawat Nabi bukan orang yang menyusui Nabi.
- Dibeberapa kitab disebutkan bahwa Nabi juga pernah disusui oleh perempuan dari Bani Sa’ad (selain Halimah), 3 perempuan dari Bani Salim, Ummu Farwah dan juga oleh Haulah binti Al-Mundzir yakni Ummu Baridah Al-Anshori. Dikatakan bahwa Ummu Barida pernah menyusui Nabi namun yang benar ia tidak menyusui Nabi.
ISTRI-ISTRI NABI MUHAMMAD
Rasulullah menikah pertama kali dengan :
- Sayyidah Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin ‘Abdul ‘Uzza bin Qushay bin Kilab bin Murrah di Makkah sebelum turunnya wahyu ketika beliur berusia 25 tahun. Sebelumnya Sayyidah Khadijah pernah menikah Bakar Atiq bin ‘Ayad bin Abdullah bin ‘Amr bin Makhzum, setelah berpisah kemudian menikah dengan Abu Halah An-Nubas bin Zurarah dan memiliki putra juga putri. Kemudian berpisah dan menikah dengan Rasulullah. Setelah Sayyidah Khadijah wafat kemudian Rasulullah menikah dengan Sayyidah Saudah binti Zam’ah.
Adapun ketika Rasulullah wafat, beliau meninggalkan istri yang jumlahnya 9 orang dan ulama masih berselisih pendapat mengenai jumlah istri Nabi seluruhnya, sebagian riwayat ada yang menyebutkan berjumlah 15 orang. Berikut ini adalah istri-istri Nabi yang ditinggal wafat oleh Rasulullh :
- Sayyidah Saudah binti Zam’ah bin Qays bin Abdu Syams. Sebelumnya menikah dengan As-Sakran bin Amru. Setelah Saudah wafat, Rasulullah menikah dengan Sayyidah Aisyah.
- Sayyidah ‘Aisyah (Ummu Abdillah) binti Abu Bakar Ash-Shiddiq. (belum pernah menikah)
- Sayyidah Hafshah binti Umar bin Khaththab. Sebelumnya menikah dengan Khunais bin Hadzaqah. Menikah dengan Rasulullah pada bulan Sya’ban tahun 3 Hijriyah.
- Ramlah (Ummu Habibah) binti Abu Sufyan Shakhr bin Harb bin Umayyah bin Abdu Syams. Sebelumnya menikah dengan Abdullah bin Jahsyi.
- Hindun (Ummu Salamah) binti Umayyah bin Al-Mughirah bin Abdullah bin ‘Amru bin Makhzum bin Nafthah bin Murrah bin Ka’ab bin Luay. Sebelumnya menikah dengan Abu Salamah Abdillah bin Abdul Asad bin Hilal bin Abdullah bin ‘Amru bin Makhzum.
- Zainab binti Jahsyi bin Riab bin Ya’mur bin Shabrah bin Murrah bin Kabir bin Dudan bin Asad bin Khuzaimah. Sebelumnya menikah dengan sahabat Nabi bernama Zaid bin Haritsah.
- Juwairiyyah binti Harits bin Abi Dhirar. Sebelumnya menikah dengan Musaqa’ bin Shafwan
- Shofiyah binti Yahya bin Akhthab bin Abu Yahya bin Ka’ab bin Al-Kharraj An-Nadlriyah termasuk keturunan Nabi Harun bin ‘Imran saudara Nabi Musa bin ‘Imran. Sebelumnya menikah dengan Kinanah bin Abi Al-‘Aqiq
- Maimunah binti Al-Harits. Sebelumnya menikah dengan Abu Rahm bin Abdul ‘Uzza dari keturunan Amar bin Luay.
Selain yang diatas, Rasulullah juga menikah dengan :
- Zainab binti Khuzaimah bin Al-Harits bin Abdullah bin Amru bin Abdu Manaf bin Hilal bin Amar bin Sha’sha’ah. Disebut sebagai Ummul Masakin karena banyak memberikan makanan kepada orang-orang miskin. Menikah dengan Rasulullah pada tahun 3 H di bulan Ramadlan. Sebelumnya menikah dengan Abdullah bin Jahsyi, pendapat lainnya mengatakan menikah dengan Thufail bin Al-Harits.
- Fathimah binti Adl-Dlahak bin Sufyan Al-Kalabiyah.
- Raihanah binti ‘Amru
- Mariyah al-Qibthiyyah yang memiliki putra bernama Ibrahim.
- Khaulah binti Hakim, Asma’ binti Ka’ab Al-Jauniyyah dan Umarah binti Yazid salah satu perempuan dari keturunan Bani Kilab. Dan yang lainnya sebagaimana diperselisihkan oleh para ulama.
PUTRA DAN PUTRI NABI MUHAMMAD
Nabi Muhammad memiliki 7 orang putra/putri seluruhnya berasal dari Sayyidah Khadijah kecuali Ibrahim yang berasal dari Mariyah, diantaranya :
Yang berasal dari Ummul Mukminin Sayyidah Khadijah
- Al-Qasim. Dilahir dan wafat di Makkah.
- Zainab. Dilahirkan di Makkah. Wafat di Madinah. Menikah dengan Al-‘Ash bin Al-Rabi’. Memiliki putrid bernama Umamah binti Al-‘Ash.
- Ruqayyah. Lahir di Makkah. Menikah pertama dengan Utaibah bin Abi Lahab dan bercerai. Kemudian menikah dengan Sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan. Wafat di Madinah. Memiliki putra bernama Abdullah bin Utsman.
- Ummu Kultsum. Lahir di Makkah. Menikah pertama dengan Utaibah bin Abi Lahab, dan bercerai. Kemudian menikah dengan ‘Sayyidina Utsman bin ‘Affan setelah wafatnya saudaranya (Ruqayyah). Maka dari itu Sayyidina Utsman di beri gelar “Dzun Nuraini (pemilik dua cahaya)”. Wafat di Madinah.
- Fathimah (Az-Zahra’). Lahir di Makkah. Menikah dengan putra pamannya Nabi Muhammad yakni Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib di Madinah. Memiliki putra-putri diantaranya : Al-Hasan, Al-Husain, Muhassanan, Ummu Kultsum Al-Kubra dan Zainab Al-Kubra. Ketika Sayyidah Fathimah wafat, di makamkan di pekuburan Baqi’.
- ‘Abdullah. Bergelar Ath-Thayyib (yang baik) dan Ath-Thahir (yang suci). Wafat di Makkah. Putra tertua dari yang lainnya.
Yang berasal dari Ummul Mukminin Sayyidah Mariyah
- Ibrahim. Lahir dan wafat di Madinah Al-Munawwarah.
PAMAN DAN BIBI NABI MUHAMMAD
Paman Nabi menurut pendapat yang lebih shahih berjumlah 10 orang, yakni :
- Hamzah bin Abdul Muththalib. Kunyahnya adalah Abu Laila.
- Al-‘Abbas bin Abdul Muththalib. Kunyah Abul Fadll. Wafat pada tahun 32 H ketika masa Khilafah Utsman bin ‘Affan
- Abu Thalib bin Abdul Muththalib. Namanya adalah ‘Abdu Manaf.
- Abu Lahab (Al-Kafir) bin Abdul Muththalib. Nama aslinya adalah Abdul ‘Uzza sedangkan kunyahnya adalah Abu Utbah
- Al-Harits bin Abdul Muththalib
- Az-Zubair bin Abdul Muththalib. Kunyahnya adalah Abu Ath-Thahir. Ia merupakan salah satu pembesar Quraisy, putranya bernama Abdullah bin Zubair.
- Jahal (Al-Ghaidaq/الغيداق) bin Abdul Muththalib
- Abdul Ka’bah (Al-Muqawwam)
- Qastm (قثم). Wafat ketika masih kecil. Ia merupakan saudara seibu dengan Al-Harits.
- Dlirar bin Abdul Muththalib. Saudara seibu dengan al-‘Abbas.
Bibi Nabi Muhammad berjumlah 6 orang, yakni :
- Sofiyyah binti Abdul Muththalib. Ia adalah Ummu Az-Zubair bin Al-‘Awwam. Wafat di Madinah ketika masa Khilafah Umar bin Khaththab. Ia adalah saudara perempuan seibu dengan Hamzah.
- Arwai binti Abdul Muththalib
- ‘Atikah binti Abdul Muththalib.
- Al-Baidla’ atau Ummu Hakim
- Barrah binti Abdul Muththalib
- Umaimah binti Abdul Muththalib
Seluruh paman, bibi dan pendahulu Nabi Muhammad yang baik masuk di surga, kecuali Abu Lahab yang kekal di neraka namun masih diberi keringanan oleh Allah setiap hari senin berupa air yang memancar dari jari-jarinya, disebabkan Abu Lahab pernah merasa sangat gembira ketika kelahiran Nabi Muhammad (Maulid Nabi).
Wallahu A’lam.
*Biografi singkat ini di tulis dengan merujuk beberapa kitab yang telah disebutkan. Apabila terdapat kekeliruan atau ketidak sesuaian, tidak lain karena minimnya pengetahuan penulis. Harap maklum !!
Referensi bacaan :
- Aqidatul ‘Awam karangan Syaikh Ahmad Al-Marzuki Al-Maliki
- Tashilul Maram li-Dirisi Aqidah al-‘Awam karangan Syaikh Ahmad Al-Qath’ani
- As-Siratun Nabawiyyah wa Akhbarul Khulafa’ karangan Imam Ibnu Hibban
- As-Siratun Nabawiyyah karangan Ibnu Hisyam (Sirah Ibnu Hisyam)
- Dalailun Nubuwwah karangan Imam Al-Baihaqi
- Khulashah Siyar Sayyidil Basyar karangan Imam Ath-Thabari (Abul ‘Abbas)
[1] Ulama berselisih terkait jalur urutan nasab dari ‘Andan sampai Nabi Isma’il bin Ibrahim ‘Alayhi Salam. Diantaranya ada yang mengatakan : ‘Adnan bin Udad bin Humaisi’ (الهميسع) bin Nabit bin Isma’il bin Ibrahim. Dan lain sebagainya.
[2] Salah satu riwayat didalam kitab Dalilun Nubuwwah. Imam Al-Baihaqi mengatakan : “Syaikh kita Abu Abdillah Al-Hafidz pernah mengatakan “Jalur nasab Rasulullah shahih sampai Adnan sedangkan setelah ‘Adnan sampai seterusnya bukan sesuatu yang dikuatkan”.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !