Unik, Ta'lim Ba'da Shubuh (Pembacaan Hadits) - MENEMBUS BATAS
Headlines News :
Home » » Unik, Ta'lim Ba'da Shubuh (Pembacaan Hadits)

Unik, Ta'lim Ba'da Shubuh (Pembacaan Hadits)

Written By Reng Dhisah on Kamis, 04 Agustus 2011 | Kamis, Agustus 04, 2011



Kali ini saya menemukan kejadian unik. Menurut saya itu unik, sebab belum pernah sebelumnya menemukan semacam itu. Namun, mungkin bagi sebagian orang tidaklah unik atau bahkan mungkin tidak berarti apa-apa. Malam ini menginap di tempat sahabat saya di salah satu kompleks perumahan yang ada di Balikpapan. Shubuh pun menjelang, maka kami pergi ke Masjid terdekat.

Semuanya berjalan sebagaimana layaknya shalat jama'ah shubuh, walaupun tanpa ada Qunut yang menyertainya. Tanpa qunut, maka sudah bisa di tebak itu bukanlah Syafi'iyyah, bukan pula Malikiyah. Mungkin saja salah satu dari madzhab lainnya, tapi mungkin saja bukan dari pengikut madzhab. Jika harus menebak, tentunya membingungkan karena hampir semuanya campur aduk yakni jama'ahnya bersalaman sesudah shalat. Intinya tolerasi disitu ada dan terbangun dengan baik.

Sang imam pun membaca salam, pertanda akhir shalat. Sebagian makmum ada yang bersalaman satu dengan yang lain. Namun, suasana senyap dan dugaan terbaik adalah mereka sedang berdzikir secara sirr.

Akan tetapi tiba-tiba, seseorang maju ke depan Imam. Tampak seorang pemuda rupawan dengan jenggot yang khas sambil memegang kitab, kemudian di bacalah kitab tersebut dengan suaranya yang lembut sambil menghadap kepada jama'ah. Kitab hadits, ya mungkin itu adalah kitab hadits. Kitab tersebut cukup tebal. Satu persatu dibacalah hadits tersebut. Hadits tersebut adalah tentang saat-saat do'a di mustajab dan tentang dzikru ba'da shalat yakni tentang pembacaan Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar dan Tahlil, berdasarkan riwayat al-Tirmidzi sebagaimana dibaca oleh pemuda tersebut.

Pemuda tersebutnya nampaknya ingin menekankan kepada jama'ah betapa pentingnya dzikir sesudah shalat, sebab itu termasuk saat dimana do'a di mustajab dan banyak fadlilahnya. Saya pun memperhatikannya seraya melihat kepada kitab tebal yang dibacanya. Apa itu Musnad al-Tirmidzi, nampaknya bukan. Itu adalah terjamahan kitab tertentu yang memuat riwayat al-Tirmidzi. Setelah pembacaan hadits sekitar 10 menit tersebut, sebagian jama'ah pun berjabat tangan satu dengan yang lain, sebagian tetap pada posisi duduk bersila, sebagian lainnya telah keluar masjid.

Apakah ada yang salah dari semua itu ? Tidak ada yang salah, bahkan itu sangat sangat bagus. Disaat jama'ah tidak merasa penting untuk berdzikir sesuada shalat, maka ia hadir untuk menekankan betapa pentingnya hal tersebut.

Balikpapan (BDS II), 09 Muharram 1433 H.

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Kata-Kata Indah Mutiara Penuh Pesona dan Romantisme Cinta
Menembus Batas
Supported: Mas Kolis dot Com