“Ilmu itu ada 2 macam, pertama adalah ilmu Fiqh untuk kepentingan agama, dan kedua adalah ilmu pengobatan untuk kesehatan badan” (Imam Al Syafi'i rahimahullah)
ما العلم إلا للعمل به، والعمل به ترك العاجل الآجل
“Ilmu Fiqh adalah ma’rifatun nafs (mengetahui kebutuhan untuk diri sendiri) tentang yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat. Tiada ilmu kecuali untuk beramal dengannya, dan beramal dengannya adalah dengan meninggalkan keduniaan demi kehidupan akhiratnya” (Imam Abu Hanifah rahimahullah)
“Celaka orang yang besar yaitu orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya .... dan lebih celaka lagi yaitu orang jahil yang melakukan ibadah” (Imam Burhanuddin Az-Zarnuji)
"Siapa yang menuntut ilmu karena urusan akhirat, maka beruntunglah dia dengan memperoleh keutamaan dari perkara yang benar"
"Aduhai.. hendaklah kalian semua mengetahui tentang betapa ruginya seorang pencari ilmu, karena mengharap keutamaan (kemulyaan) dari manusia-manusia lainnya". (Imam Qiwamuddin Ibrahim al-Shaffar al-Anshary)
“Hendaklah engkau memusyawarahkan perkara-perkaramu kepada orang-orang yang benar-benar takut kepada Allah” (Imam Ja'far al-Shadiq)
ذكاء وحرص واصطباروبلغة ... وإرشاد أستاذ وطـول زمان
“Ingat-ingatlah, ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan 6 hal ... aku akan menjelaskan kepada engkau dari semuanya secara jelas”
“Pertama, cerdas, kedua, tamak (dalam mencari ilmu), ketiga, sabar (atas ujian), keempat, memiliki biaya ... kelima, ada guru yang menunjukkan yang bena, dan keenam lamanya masa (zaman)” (Amirul Mukminin 'Ali karramallahu wajhah)
فـإن كـان ذا شر فــجـنبه سرعـة ... وإن كان ذا خير فقارنه تهـتدى
“Janganlah engkau tanyakan tentang seseorang, namun lihatlah orang-orang yang ada disekelilingnya ... sebab teman dengan teman dekat disekelilingnya saling terkait (mengikuti)”
“Apabila teman dekatnya berperilaku buruk, maka menjauhlah secara cepat .... apabila baik maka dekatilah (bertemanlah) niscaya engkau akan mendapat petunjuk”.
عدوى البليد إلى الجليد سريعة ... كالجمر يوضع فى الرماد فيخمد
“Janganlah engkau bersahabat dengan orang malas didalam tingkah lakunya, karena betapa banyak orang shalih yang rusak disebabkan rusaknya yang lain (temannya) “
“Permusuhan orang bodoh terhadap orang alim itu cepat, laksana meletakkan bara dalam tumpukan abu, maka bara langsung mati".
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !